Home5 Tren Teknologi Tahun 2023 Menurut GartnerGeneral5 Tren Teknologi Tahun 2023 Menurut Gartner

5 Tren Teknologi Tahun 2023 Menurut Gartner

5 Tren Teknologi Tahun 2023 Menurut Gartner

5 Tren Teknologi di Tahun 2023
Bagikan
Table of Contents

Tren akan sebuah teknologi selalu mengalami perkembangan yang pesat setiap tahunnya. Perusahaan konsultan ternama, Gartner telah merilis prediksi tren teknologi  tahun 2023.

Gartner menyebut jika tren teknologi ini dapat mewakili risiko atau peluang bagi perusahaan sekaligus membantu memetakan strategi yang efektif memberikan dampak bagi bisnis. Berikut 5 tren teknologi di tahun 2023.

Menurut Garther, Ini Tren Teknologi Tahun 2023!

Dalam prediksinya, Gartner memperkirakan tren teknologi di tahun 2023 akan memungkinkan perusahaan menangani empat prioritas utama yakni untuk mengoptimalkan operasional, meningkatkan produktivitas dan nilai pelanggan, mempelopori keterlibatan pelanggan, dan mengejar solusi teknologi berkelanjutan.

  1. Industry Cloud Platform

Pada tahun 2027, Gartner memprediksi bahwa lebih dari 50% perusahaan akan menggunakan platform cloud industri untuk mempercepat inisiatif bisnis mereka.

Platform cloud industri menawarkan kombinasi Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS) yang menyediakan serangkaian kemampuan modular khusus industri untuk mendukung pengoperasian bisnis industri tertentu.

Perusahaan dapat menggunakan kemampuan paket platform cloud industri sebagai blok bangunan untuk menyusun inisiatif bisnis digital yang unik dan berbeda, memberikan kelincahan, inovasi, dan mengurangi time-to-market.

  1. Metaverse

Metaverse adalah sebuah dunia virtual yang tercipta dari internet yang menyatukan dunia nyata dan dunia virtual. Metaverse merupakan sebuah ekosistem digital yang terdiri dari berbagai macam elemen, seperti objek, orang, dan aktivitas, yang terhubung dan terintegrasi secara online.

Metaverse dianggap sebagai salah satu trend di industri teknologi saat ini, karena kemampuannya dalam menyatukan dunia nyata dan dunia virtual dan memberikan pengalaman baru bagi penggunanya.

Namun, perlu diingat bahwa Metaverse juga memiliki beberapa risiko, seperti kemungkinan terjadinya penyalahgunaan data pengguna dan kemungkinan terjadinya kecanduan. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang tepat untuk mengatur keberlangsungan Metaverse di masa depan.

  1. Digital Immune System (DIS)

Digital Immune System (DIS) adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, dan menangani ancaman keamanan yang muncul di dalam jaringan digital. DIS bekerja seperti sistem kekebalan tubuh manusia, yaitu dengan memantau aktivitas yang terjadi di dalam jaringan dan mengidentifikasi tanda-tanda ancaman.

DIS diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola ancaman keamanan yang muncul di dalam jaringan digital, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kegagalan sistem.

Namun, perlu diingat bahwa DIS tidak dapat menjamin keamanan 100%, karena ancaman keamanan terus berkembang dan menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, perusahaan harus terus meningkatkan keamanan dengan menerapkan berbagai upaya keamanan yang tepat.

  1. Adaptive AI (Artificial Intelligence)

Adaptive AI (Artificial Intelligence) adalah sebuah sistem yang mampu mengadaptasi perilakunya sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di sekitarnya.

Adaptive AI memiliki kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah, sehingga dapat memberikan respon yang lebih tepat dan efektif.

Adaptive AI biasanya diterapkan dalam sistem yang memerlukan kemampuan adaptasi yang tinggi, seperti sistem pengendalian industri, sistem pengendalian transportasi, dan sistem pengendalian pertahanan. Adaptive AI juga dapat diterapkan dalam sistem yang memerlukan kemampuan prediksi yang tinggi, seperti sistem pemasaran dan sistem keuangan.

Adaptive AI dianggap sebagai salah satu teknologi yang akan menjadi trend di masa depan, karena kemampuan adaptasi yang tinggi yang dimilikinya.

Namun, perlu diingat bahwa Adaptive AI masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti ketergantungan terhadap data yang tersedia dan kemungkinan terjadinya bias dalam proses belajar. Oleh karena itu, Adaptive AI harus digunakan dengan hati-hati dan diimbangi dengan upaya keamanan yang tepat.

  1. Superapp

Superapp dianggap sebagai salah satu trend di industri teknologi saat ini, karena kemudahan yang ditawarkan dalam mengakses berbagai macam layanan melalui satu aplikasi tunggal.

Namun, perlu diingat bahwa Superapp juga memiliki beberapa risiko, seperti kemungkinan terjadinya penyalahgunaan data pengguna dan kemungkinan terjadinya monopoli. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang tepat untuk mengatur keberlangsungan Superapp di masa depan.

Jika Anda membutuhkan penyedia layanan cloud lokal di Indonesia, Eranyacloud siap membantu dan memenuhi kebutuhan IT Anda.

Kami menyediakan support 24×7 yang siap membantu Anda baik melalui ticketing, e-mail, WhatsApp, dan telepon. Data center kami terlentak di Indonesia dengan Tier 4 dan Tier 3 level. Hubungi kami di sini atau melalu WhatsApp di sini.

Table Of Contents
Recent Article
Apa itu Managed Service Provider? Manfaanya untuk Bisnis
Apa itu Managed Service Provider? Manfaanya untuk Bisnis
Managed Service Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Managed Service: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Apa Itu Cloud VPS ? Manfaat dan Keunggulan
Apa Itu Cloud VPS? Manfaat dan Keunggulan
Content Delivery Network (CDN): Pengertian, Fungsi, dan Manfaat
Ransomware Adalah, Jenis, dan Cara Mencegah
Tier Data Center? Tingkatan dan Manfaatnya
Artikel Terkait